7 Hewan Yang Telah Punah

7:00 AM 1 Comments

Pasti diantara pembaca sudah mengenal anjing laut bukan? Kalau singa laut? Ahh..! Itu juga biasa. Kuda laut apalagi. Tapi kalau sapi laut? Nah mahkluk apa ini? Mungkin ada yang sudah mengetahui, tapi tidak sedikit yang belum pernah mendengar namanya. Hal ini sangat wajar karena sapi laut telah punah. Sangat disayangkan memang. Selain sapi laut berikut diantaranya hewan-hewan yang telah punah.

  1. Sapi laut Steller


    Sapi laut Steller (Hydrodamalis gigas) adalah mamalia sirenia besar yang telah punah dan sebelumnya dapat ditemukan di pantai laut Bering di Asia. Sapi laut Steller ditemukan di kepulauan Komander tahun 1741 oleh penyelidik alam Georg Steller, yang melakukan perjalanan dengan penjelajah Vitus Bering. Populasi kecil hidup di air Arktik di sekitar pulau Bering dan didekat pulau Medny. Namun, karena kedatangan manusia mereka hidup di pantai Pasifik utara.
    Populasi sapi laut ada pada jumlah kecil dan terbatas ketika Steller mendeskripsikan mereka. Steller mengatakan bahwa mereka ditemukan pada kelompok, tetapi Stejneger memperkirakan terdapat lebih sedikit dari 1500 yang tersisa dan terancam punah karena diburu manusia. Mereka dihabisi oleh pelaut, pemburu anjing laut, dan pedagang bulu yang mengikuti rute Bering ke Alaska, yang memburu mereka untuk makanan dan kulitnya yang digunakan untuk membuat kapal. Mereka juga diburu untuk lemaknya yang tidak hanya digunakan untuk makanan, tetapi juga sebagai lampu minyak karena tidak mengeluarkan asap atau bau dan dapat disimpan dalam waktu yang lama pada udara hangat. Pada tahun 1768, kurang dari 30 tahun sapi laut ini ditemukan, sapi laut Steller telah punah.
    Fosil menandakan sapi laut Steller sebelumnya menyebar di pantai Pasifik utara, mencapai Jepang selatan dan California. Tibanya manusia merupakan salah satu akibat kepunahan sapi laut Steller.


    2. Dodo


    Dodo (Raphus cucullatus) adalah burung yang tak dapat terbang yang pernah hidup di pulau Mauritius. Burung ini berhubungan dengan merpati. Burung ini memiliki tinggi sekitar satu meter, pemakan buah-buahan, dan bersarang di tanah.
    Dodo punah antara pertengahan sampai akhir abad ke-17. Kepunahannya sering dijadikan arketipe karena terjadi dalam sejarah manusia dan akibat aktivitas manusia.


    3. Beruang Atlas


    Beruang Atlas (Ursus arctos crowtheri) adalah subspesies dari beruang coklat, namun kadang dianggap sebagai spesies yang berbeda. Beruang ini adalah satu-satunya beruang asli Afrika. Beruang ini hidup di Pegunungan Atlas dan sekitarnya, dari Maroko sampai Libia, dan dianggap sudah punah. Ribuan beruang ini diburu untuk olahraga, venatio, atau eksekusi para penjahat ad bestias ketika pembesaran daerah kekuasaan Kekaisaran Romawi sampai Afrika Utara. Spesimen terakhirnya kemungkinan dibunuh oleh pemburu pada tahun 1870-an di gunung Rif di Maroko utara.


    4. Wallabi - Kelinci Timur



    Walabi-Kelinci Timur (Inggris Eastern Hare-Wallaby; Latin Lagorchestes leporides) adalah salah satu spesies Walabi yang telah punah. Binatang ini dahulu hidup di dataran pedalaman Australia tenggara dan memiliki kebiasaan hidup seperti kelinci. Binatang ini memiliki posisi istirahat yang unik pada siang hari, biasanya di bawah perlindungan serumpun rumput ilalang tussock. Jika binatang ini didekati, maka ia akan meloncat dengan kecepatan penuh. Seekor wallabi yang dikejar pemangsa atau pemburu pada jarak 500 meter akan menggandakan lompatannya dengan tiba-tiba dan kembali dalam 6 meter dan dapat melompat setinggi 1,8 meter. Hal ini terjadi pada John Gould yang dilompati kepalanya oleh seekor wallabi-kelinci.
    Binatang ini dulu merupakan spesies yang umum, namun mungkin bersaing dengan sapi atau domba. Bisa juga ia terkena dampak buruk pola terbakarnya ladang yang berubah atau karena penyebaran kucing. Catatan terakhir melaporkan adanya spesies betina yang ditangkap oleh Mr. Bennett pada bulan Agustus 1889.


    5. Moa Raksasa


    Moa raksasa (Dinornis Maximus) adalah genus burung ratite yang sudah punah yang masuk kedalam famili moa. Spesies ini endemik terhadap Selandia Baru.
    Dinornis merupakan salah satu burung terbesar yang pernah hidup. Burung ini memiliki tinggi 3 m dan berat 300 kg. Sayapnya berwarna coklat kemerahan dan seperti rambut, dan menutupi hampir seluruh tubuh kecuali bagian bawah kaki dan kebanyakan kepala. Kakinya besar dan kuat, dan burung ini memiliki leher panjang yang membuat mereka dapat mencapai tanaman tinggi.
    Moa raksasa, seperti moa lainnya, dihabisi oleh koloni manusia yang memburunya untuk makanan. Semua taxa pada genus ini punah pada tahun 1500 di Selandia Baru.


    6. Harimau Tasmania

Harimau Tasmania (Thylacinus cynocephalus) adalah marsupial karnivora masa modern terbesar yang pernah diketahui. Binatang ini berasal dari Australia dan pulau Papua dan dinyatakan punah pada abad ke-20. Binatang ini disebut harimau Tasmania karena punggungnya yang bercorak belang, namun ada juga yang menyebutnya serigala Tasmania, dan dari mulut ke mulut disebut harimau Tassie (atau Tazzy) atau cukup harimau saja. Binatang ini adalah spesies terakhir dari genusnya, Thylacinus. Sebagaian besar spesiesnya ditemukan dalam bentuk fosil yang berasal dari awal zaman Miosen.
Harimau Tasmania punah di daratan Australia ribuan tahun sebelum kedatangan bangsa Eropa di Australia, namun berhasil bertahan di pulau Tasmania bersama dengan sejumlah spesies endemik lainnya, termasuk setan Tasmania. Selain akibat perburuan berhadiah yang berlebihan, kepunahan hewan ini mungkin juga disebabkan oleh serangan penyakit, anjing, dan gangguan manusia terhadap habitatnya. Meskipun secara resmi dianggap telah punah, laporan tentang terlihatnya hewan ini masih ada.
Sebagaimana harimau dan serigala di belahan utara, harimau Tasmania merupakan pemangsa yang ada di puncak rantai makanan. Sebagai seekor marsupial, binatang ini tidak terkait dengan eutheria. Kemiripan postur dan adaptasinya disebabkan oleh evolusi konvergen. Keluarga terdekat spesies ini adalah setan Tasmania.

7. Quagga 
 Quagga yang menyerupai zebra dan pernah ditemukan dalam jumlah besar di Afrika Selatan. Quagga dapat dibedakan dari zebra lain dengan memiliki tanda pada bagian depan tubuh. Quagga merupakan campuran dari kuda dan zebra. Nama Quagga berasal dari kata Khoikhoi untuk zebra. Quagga punah akibat perburuan oleh manusia yang berusaha mendapat daging dan kulitnya.

 sumber : http://wikipedia.com














Jasri Irawan

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

1 komentar:

  1. Muhammad Ali Ain SiregarMaret 12, 2012 3:56 PM

    sangat menarik hebaaaaaaaaaaaaat tapi sayangnya kita tidak dapat menjaga kelestariannya untuk generasi bangsa berikutnya

    BalasHapus